Memperkuat Pilar Ketersediaan Pangan: Langkah Strategis Menjamin Kesejahteraan Masyarakat

oleh -117 Dilihat
oleh
Sumber: Muchtar Effendi Harahap (Media NSEAS)

Penulis: Dinda Adistiara Anggraeni*

Ketahanan pangan sudah menjadi isu global yang ditujukan dalam perhatian di berbagai negara guna meningkatkan, menggapai, serta mempertahankan perkembangan dalam proses berkelanjutan. Ketahanan pangan menjadi konsep yang fleksibel dan biasanya diterapkan pada tingkat nasional, regional, dan rumah tangga atau individu. Pangan menjadi suatu kebutuhan mendasar dalam fondasi kehidupan suatu masyarakat.

Jasa Penerbitan Buku ISBN

Dalam ketahanan pangan, keberadaan pilar menjadi suatu hal yang penting. Salah satunya ketersediaan pangan (food availability). Suatu ketersediaan pangan menjadi penguat utama dalam menjamin pasokan pangan untuk memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat atau penduduk, baik dari segi kuantitas, kualitas, keragaman, dan keamanannya. Ketersediaan pangan melalui peningkatan produksi pangan dalam negeri dihadapkan pada masalah pokok, yaitu keterbatasan dan menurunnya kapasitas produksi. Di suatu daerah hal ini belum menjamin terciptanya ketahanan pangan. Oleh karena itu, ketersedian pangan menjadi hal yang fokuskan.

Ketersedian pangan membuat tersedianya pangan secara fisik di berbagai daerah dari hasil produksi domestik, impor, serta bantuan pangan. Pilar tersebut berguna dalam memastikan seluruh penduduk mempunyai akses terhadap makanan yang cukup serta berkualitas. Hal ini menjadi suatu isu strategis dalam menjaga suatu stabilitas sosial, ekonomi, serta kesejahteraan masyarakat. Ketahanan pangan yang meliputi kecukupan pangan ini melihat bagaimana suatu negara mampu memenuhi kebutuhan pangan penduduk tanpa harus bergantung pada impor.

Ketersediaan pangan bukan dilihat dari bahan pangan dalam memenuhi suatu kebutuhan, namun juga bagaimana pangan dapat diproduksi, didistribusikan, serta dikonsumsi dengan adil dan berkelanjutan. Indikator yang tidak terlepas dari pilar ketersediaan pangan meliputi, kecukupan jumlah (kuantitas), kecukupan mutu, kecukupan gizi, serta keamanan pangan. Setiap indikator inilah mempunyai peran penting dalam memastikan ketahanan pangan suatu negara.

Kecukupan Jumlah (Kuantitas)

Ketersediaan pangan yang memadai suatu kuantitas menjadi kekuatan utama. Negara mempunyai ketahanan pangan yang baik dengan negara yang mampu memproduksi atau mengimpor makanan dalam jumlah yang mencukupi dalam semua penduduk. Kecukupan jumlah atau kuantitas merujuk pada kemampuan suatu negara untuk menyediakan pangan dalam jumlah yang memadai bagi seluruh penduduknya. Hal ini mencakup tidak hanya produksi pangan yang cukup, tetapi juga memastikan distribusi yang merata sehingga semua wilayah untuk mengakses pangan dengan mudah. Jika kecukupan jumlah tidak terpenuhi, akan muncul ancaman pada kesejahteraan masyarakat. Oleh sebab itu, peningkatan produktivitas pertanian, pengelolaan stok pangan, dan penguatan rantai distribusi menjadi langkah penting untuk menjaga kecukupan pangan. Kecukupan kuantitas harus disesuaikan dengan suatu pertumbuhan populasi dalam memenuhi kebutuhan pangan yang harus terpenuhi.

Kecukupan Mutu

Kecukupan mutu dalam indikator pilar ketersediaan pangan menekankan pentingnya menyediakan pangan yang tidak hanya cukup secara jumlah, tetapi juga berkualitas tinggi. Mutu pangan mencakup aspek kebersihan, kesegaran, dan keamanan bahan pangan yang dikonsumsi, sehingga bebas dari kontaminan bahan berbahaya. Pangan berkualitas harus diproduksi, diolah, dan didistribusikan dengan standar yang baik agar memberikan manfaat kesehatan maksimal bagi masyarakat.  Pengawasan ketat sangat berguna  untuk menjaga kualitas. Oleh sebab itu, penting pengawasan untuk mendapatkan pangan yang cukup dan berkualitas tinggi. Pemilihan pangan yang baik, penggunaan teknologi pertanian modern, serta perbaikan teknik penyimpanan serta distribusi menjadi cara strategis dalam menjaga mutu pangan tetap efisien.

Kecukupan Gizi

Aspek dalam kecukupan gizi menjadi salah satu tantangan yang harus diperhatikan dalam ketersediaan pangan. Bukan hanya makanan yang cukup dan bermutu, namun kandungan gizinya harus seimbang dengan kebutuhan tubuh manusia. Gizi yang seimbang penting dalam mendukung pertumbuhan fisik, perkembangan pikiran, serta menjaga daya tahan tubuh dalam berbagai penyakit, seperti kekurangan gizi. Pemerintah dan masyarakat harus meningkatkan kesadaran tentang pentingnya konsumsi pangan bergizi dan mempromosikan pangan sesuai standar gizi agar suatu kebutuhan gizi terpenuhi dengan baik baik protein, karbohidrat, vitamin, mineral, dan lemak yang sehat dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuh dalam kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, edukasi tentang pola makan sehat, serta akses sumber pangan yang bergizi sangat penting untuk menjamin masyarakat mendapatkan asupan gizi yang tepat dan berkelanjutan.

Keamanan Pangan

Ketersediaan pangan harus sampai pada tingkat perseorangan. Pangan harus bermutu, aman, beragam, bergizi, dan terjangkau agar setiap orang dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan. Keamanan pangan merupakan persyaratan mutlak, yaitu pangan yang dikonsumsi masyarakat harus aman, dalam arti terbebas dari cemaran kimia, mikrobiologi dan fisik. Oleh karena itu, pangan melewati rantai pasok yang panjang sebelum sampai ke konsumen, sehingga berpotensi untuk terkontaminasi oleh bakteri, virus, parasit, cemaran kimia atau fisik. Setiap negara sangat berkepentingan untuk menjamin keamanan pangan dengan cara memberlakukan peraturan terhadap pemasukan dan peredaran pangan di negaranya.

Salah yang sering menjadi persoalan di suatu negara ialah keracunan. Upaya yang dilakukan untuk menguranginya dengan menangani pangan secara baik dan benar di sepanjang rantai pangan sejak diproduksi hingga sampai ke konsumen. Pemerintah bertanggung jawab untuk menjamin penyediaan pangan yang aman, bermutu dan bergizi bagi masyarakat dengan cara mengatur penyediaan dan distribusi pangan agar mencukupi, menyusun dan menerapkan peraturan pangan yang dibutuhkan, melakukan pengawasan dalam proses produksi dan memberikan sanksi kepada setiap orang yang memproduksi atau mengedarkan pangan yang tidak aman sebagai tindakan penegakan hukum (law enforcement).

Ketersediaan pangan yang mencangkup kuantitas, mutu, gizi, serta keamanan menjadi suatu fondasi yang yang kuat. Ketika indikator tersebut terpenuhi, masyarakat dapat hidup dengan lebih sehat, produktif, serta sejahtera. Namun, dengan mencapai ketersediaan pangan yang ideal dapat memerlukan kerja sama berbagai pihak, mulai dari pemerintah, sektor swasta, hingga masyarakat sendiri. Tantangan berupa perubahan iklim, pertumbuhan populasi, serta ketimpangan distribusi menjadi isu yang harus terus diatasi demi menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.

* Penulis adalah Mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Ilmu Komunikasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.