Radar Berita, Sragen – Mahasiswi KKN Tim II Undip 2024 melakukan kegiatan edukasi dan pelatihan pembuatan Eco print Totebag, yang merupakan pemanfaatan daun sebagai pewarna tekstil alami ramah lingkungan. Kegiatan ini dipilih mengingat Desa Majenang memiliki kondisi vegetasi dengan sumber daya alam berupa pohon berdaun yang cukup melimpah.
Eco print merupakan teknik pewarnaan alami yang menggunakan bahan dari daun yang dipukul-pukulkan untuk mencetak pola pada kain. Setiap daun memiliki bentuk, ukuran, dan pola urat daun yang unik, warna alami dari daun bisa menghasilkan warna cokelat hingga keunguan, memberikan kesan alami dan artistik. Eco print merupakan metode yang ramah lingkungan karena menggunakan bahan-bahan alami dan mengurangi ketergantungan pada pewarna sintetis yang dapat mencemari lingkungan.
Kegiatan ini dilaksanakan di Lantai 2 Balai Desa Majenang dengan partisipan Ibu-Ibu Kader dan PKK sebanyak 35 orang. Kegiatan ini diisi langsung oleh Naima Nur Isnawati – mahasiswi KKN TIM II Undip 2024 dengan diawali pemaparan materi mengenai pengenalan Ecoprint, edukasi mengenai pemanfaatan bahan ramah lingkungan yang melimpah berupa daun untuk totebag dan teknik cara pembuatannya, serta potensi totebag ecoprint sebagai sumber sampingan untuk membantu ekonomi.
Kemudian kegiatan dilanjutkan praktik secara langsung/pelatihan pembuatan totebag ecoprint dengan penyediaan paket berupa 30 buah totebag, plastik alas, dan dedaunan yang telah direndam cuka kepada ibu-ibu. Namun, karena ruangan yang digunakan sempit dan terbatas, hanya perwakilan ibu-ibu saja sebanyak 4 orang untuk ikut mempraktikkan secara langsung di tempat, sedangkan sisanya ikut menyimak dan menonton.
Kendati demikian, ibu-ibu yang belum berkesempatan mempraktikkan secara langsung pun tetap mendapatkan paket. Paket ini berupa 26 buah totebag dan plastik alas kepada ibu-ibu yang belum sempat mempraktikkan pembuatan ecoprint pada totebag, agar bisa dipraktikkan di rumah.
Pelatihan dan pengembangan keterampilan Eco print di Desa Majenang ini mendapat respons positif dari ibu-ibu, ditandai dengan antusiasnya ibu-ibu dalam menyimak, mengajukan pertanyaan, dan mempraktikkan teknik ecoprint kepada totebag.
Selain itu, menurut Ibu Endang – Bayan III di Desa Majenang, kegiatan pelatihan ecoprint pada totebag ini dapat memberdayakan masyarakat, khususnya di daerah pedesaan Majenang, dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan baru yang bisa dijadikan sebagai tambahan sumber mata pencaharian. Totebag ecoprint dapat menjadi potensi produk yang unik karena motifnya terbuat dari daun asli yang ramah lingkungan, serta memberikan kesan artistik, dengan proses pembuatan dan bahan baku yang mudah.