Motivasi kami mengelola BSC didasari oleh kesadaran terhadap beberapa kendala yang sering membuat siswa-siswi di Bogor, khususnya Kabupaten Bogor Barat, merasa pesimis dalam menggapai tujuannya masuk PTN.
Pertama adalah aspek ekonomi, di mana banyak siswa yang memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi namun terhalang oleh keterbatasan finansial. Kedua adalah aspek sosial, di mana lingkungan yang kurang mendukung sering kali menjadi penghalang bagi siswa untuk meraih impiannya.
Lingkungan sosial yang negatif dapat mengurangi pemahaman dan kesadaran akan pentingnya pendidikan untuk masa depan yang lebih baik. Ketiga adalah aspek pendidikan, di mana banyak materi yang diujikan dalam Tes Masuk Perguruan Tinggi Negeri belum diajarkan di sekolah atau dalam pembelajaran individu.
Untuk mengatasi kendala ekonomi, kami mengarahkan siswa-siswi untuk memanfaatkan beasiswa KIP-Kuliah dari pemerintah.
Selain itu, kami menciptakan lingkungan sosial yang positif, suportif, dan inovatif, serta memberikan pengajaran materi yang relevan dan akan diujikan dalam seleksi masuk PTN. “Saya pernah berada di posisi keterbatasan ekonomi untuk kuliah, lingkungan sosial yang kurang mendukung, dan kurangnya relevansi materi yang diajarkan di sekolah dengan materi yang diujikan dalam seleksi masuk PTN. Oleh karena itu, saya dan teman-teman saya sangat bersemangat mengelola Bimbel Sukarela College untuk membantu siswa-siswi menggapai impiannya masuk perguruan tinggi negeri,” ujar Yazid, Badan Pengawas Internal Bimbel Sukarela College 2024.